SISTEM BILANGAN



Hal yang paling dasar untuk mempelajari bahasa rakitan atau assembly yaitu perlunya kita mempelajari sistem bilangan, karena hal ini penting sekali dalam pengaksesan ke port (pangkalan) atau penggunaan sandi ASCII yang sering digunakan.

Saya akan mencoba menguraikan suatu sistem bilangan yang paling banyak digunakan pada komputer, yaitu :
1.Sistem Bilangan Desimal.
2.Sistem Bilangan Biner.
3.Sistem Bilangan Oktal.
4.Sistem Bilangan Hexadesimal.
Selain sistem bilangan diatas, sebenarnya masih banyak sistem bilangan yang diciptakan, yang tentunya mempunyai radix (dasar) yang berbeda-beda pula, seperti yang terlihat pada table dibawah.



Sistem bilangan adalah sekumpulan aturan dan simbol yang digunakan dalam perhitungan dan dalam menjalankan aritmatika. Sebuah sistem bilangan yang disebut sistem Hindu-Arab atau desimal, telah diterima secara luas. Kia semua terbiasa dengan simbol Hindu-Arab :

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Seringkali para teoritis mengatakan sistem desimal dari bilangan berasal dari praktek menghitung dengan jari dan jika kita memiliki enam jari dan bukannya 10, maka sistem bilangan kita akan menjadi sistem enam simbol.
Menghitung adalh penggunaan dasar bilangan, dan penjumlahan adalah bentuk paling sederhana dari hitungan. Sistem skor, dimana kita semua kadang memilih, terdiri dari gambar garis vertikal yang berhubungan dengan setiap elemen yang dihitung. Kit meghaluskan sistem hitungan saat membuat kelompok-kelompok yang terdiri dari lima elemen dengan menggambar sebuah garis diagonal untuk setiap lima unit yang kita hitung. Sistem skor tidak memerlukan simbol numerik. Kita bisa saja menghasilkan bilangan Romawi dari sistem skor, karena kita bisa mendeteksi tanda vertikal dan diagonal yang digunakan dalam penjumlahan pada sejumlah bilangan Romawi. Keterbatasan sistem sistem bilanagn Romawi adalah ketidakpastian dalam nilai temapat digit, tidak adanya simbol untuk nol, dan kenyataan bahwa beberapa digit memerlukan lebih dari satu simbol. Keterbatasan ini memperumit aturan penghitungan dan aritmatika saat kita menggunakan bilangan Romawi.
Sistem bilangan Hindu-Arab menggunakan skema penghitungan di mana posisi kolom setiap digit menentukan nilai digit tersebut, sebagai berikut :

4 5 8 9
| | | |_________ unit satuan
| | |___________ unit puluhan
| |_____________ unit ratusan
|______________ unit ribuan

Kita memperoleh nilai total dengan menambah bobot setiap unit.